Sejumlah
mahasiswa IAIN Parepare dari berbagai fakultas menggelar aksi unjuk rasa di
dalam kampus, aksi unjuk yang semula tertib namun tiba-tiba ricuh, hingga
terjadi aksi saling dorong antara sekuriti dengan para pengunjuk rasa, bahkan pengunjuk rasa
melempari air mineral ke arah sekuriti yang berjaga.
kericuhan
tersebut
dipicu
lantaran kesal mahasiswa menunggu lama rektor hadir menemui mereka. Kericuhan baru
bisa diatasi setelah Wakil
rektor II bidang
keuangan Sudirman L, menemui
para Mahasiswa
untuk menerima tuntutan mereka.
Unjuk rasa yang menuntut adanya keringanan
Uang Kuliah
Tunggal (UKT) yang masih menjadi
persoalan di kalangan mahasiswa pada kampus IAIN Parepare.
“kami menggelar aksi untuk meminta kejelasan terkait keringanan UKT yang
masih menjadi persoalana di kalangan mahasiswa, salah satunya pengelompokan keringanan
UKT bedasarkan aturan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (KMA),”terang
Muhammad Zaldy kepada awak media.
Sementara itu, wakil rektor II Sudirman L, mengungkapkan pihaknya telah
mengambil kebijakan memberikan keringan 17 persen bagi mahasiswa aktif kuliah
dan 30 persen yang bebas kuliah.
”rektor telah mengambil kebijakan bahwa keringanan itu 17 persen bagi yang
masih aktif kuliah dan 30 persen yang bebas kuliah, tetapi mahasiswa pengunjuk
rasa menolak kebijakan itu karena dianggap sebahagian mahasiswa masih berat. Dari
hasil kesepakatan kami dari pihak kampus mengakomodir tuntutan mereka,”urai
Sudirman L kepada awak media
Berdasarkan kesepakatan pihak kampus mengakomodir tuntutan mereka yakni,
memperpanjang masa kepengurusan UKT, keringanan 100 persen bagi mereka kedua
orang tuanya meninggal, 75 persen jika salah orang tuanya meninggal, 35 persen
jika membiayai dirinya sendiri atau orangtuanya kehilangan pekerjaan, 30 persen
tetap yang bebas kuliah, dan 17 persen yang hanya terjadi penurunan pendapatan.
Unjuk rasa yang awalnya digelar di pelataran jalan trans sulawesi soreang kota Parepare yang sempat menimbulkan kemacetan. Tidak puas dengan aksinya itu mereka kembali berorasi di dalam kampus tepat di halaman gedung rektorat. mereka berorasi menuntut untuk meminta penurunan UKT yang masih tinggi dimana seperti yang tertuang pada surat keputusan rektor IAIN Parepare yang memotong UKT keseluruhan sebanyak 17 persen. (*)
Posting Komentar